Pertama, harus kita pahami bahwa saat ini permasalahan yang kita hadapi merupakan permasalahan sistemik. Tidak ada cara lain selain melakukan perubahan yang revolusioner. Ingatkah sahabat dengan tahun 1998 silam?. Indonesia pernah mengalami perubahan revolusioner yang mampu menumbangkan rezim diktator Suharto. Sejarah mencatat peristiwa tersebut sebagai masa reformasi. Perubahan revolusioner dari masa Orde Baru menuju Reformasi tersebut dipelopori oleh kaum intelektual muda, yaitu mahasiswa. Melalui tangan-tangan inilah Indonesia pernah mengalami kisah perubahan revolusioner. Hal ini bisa terjadi karena para mahasiswanya merupakan orang-orang yang sangat peka dan peduli terhadap permasalahan yang menimpa bangsanya. Tidak hanya sekedar tahu saja, tapi mereka juga tidak tinggal diam. Mahasiswa di seluruh indonesia pun bersatu dan melakukan revolusi besar-besaran. Namun, yang perlu digarisbawahi bahwa perubahan tersebut diwarnai dengan kekerasan dan hanya menumbangkan rezim saja tanpa mengubah sistem. Tapi yang patut dicontoh adalah keinginan kaum intelektual/mahasiswa yang ingin bergerak melakukan perubahan.
Berbeda dengan saat ini. kaum intelekual kini lebih tersibukkan dengan aktivitas-aktivitas individual. Hal ini menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang pragmatis. Sesungguhnya mahasiswa memiliki peranan penting dalam perubahan bangsa ini. Mahasiswa seharusnya bangkit dari segala hal yang bersifat pragmatis dan individualis. Sudah saatnya pula mahasiswa menjadi pionir dan motor penggerak dalam melakukan perubahan besar terhadap bangsa ini.
Kedua, pahamilah apakah perubahan yang sudah kita lakukan mampu mengantarkan pada kebangkitan yang benar dan sejati?
Kebangkitan adalah sebuah keniscayaan. Saat ini dunia sedang berusaha untuk bangkit, bangkit dari segala keterpurukan akibat dari penjajahan ideologi asing yang kini telah mengakar dan mendarah daging. Sekalipun kebangkitan itu adalah sebuah keniscayaan, namun ia tidak terjadi secara sendirinya. Kebangkitan adalah sesuatu yang perlu diperjuangkan, ia membutuhkan segenap kekuatan dan pemikiran dari para pejuang kebangkitan. Makna kebangkitan sendiri adalah bersatunya Ideologi dan sistem. Ideologi sendiri di dunia ini ada tiga yaitu Kapitalisme, Komunisme, dan Islam. Apakah ketiga Ideologi ini mampu mengantarkan pada kebangkitan?. Iya ketiga ideologi itu mampu mengantarkan pada kebangkitan, tapi hanya Islamlah yang mampu mengantarkan pada kebangkitan yang benar dan sejati. Buktinya, sebuah peradaban maju selama kurun waktu 13 abad mampu menjadi mercusuar peradaban dunia dan telah berhasil membawa kesejahteraan bagi umat manusia, hingga seolah dunia tunduk saat islam datang. Will Durant pernah berkata:
“ …………………… agama Islam telah menguasai ratusan bangsa di negeri-negeri yang terbentang mulai dari China, Indonesia, India hingga Persia, Syam, Jazirah Arab, Mesir bahkan hingga Maroko dan Spanyol. Islam pun telah memiliki cita-cita mereka, mengusai akhlaknya, mempola khidupannya dan membangkitkan harapan di tengah-tengah mereka, yang meringankan urusan kehidupan maupun kesusahan mereka. Islam telah mewujudkan kejayaan dan kemuliaanbagi mereka, sehingga jumlah orang yang memeluknya berpegang teguh kepadanya pada saat ini sekitar 350 Juta jiwa[6]. Agama Islam telah menyatukan mereka dan melunakkan hatinya walaupun ada perbedaan pendapat maupun latar belakang politik diantara mereka”[7].
Ini menjadi bukti nyata kegemilangan peradaban Islam sebagai Rohmatan Lil ‘alamiin. Islam menjadi potret peradaban gemilang yang lahir dari kebangkitan yang shahih karena lahir dari ideologi yang shahih pula. Maka dari itu, tak ada keraguan lagi bahwa Islamlah satu-satunya metode yang mampu menjadi asas kebangkitan hakiki.
Metode Kebangkitan Hakiki
Sesungguhnya Rasulullah telah memberikan contoh pada kita bagaimana saat 14 abad silam Islam sebagai agama dan ideologi yang shahih disebarkan oleh Rasulullah. Sungguh, tak ada teladan terbaik selain Rasulullah. Maka dari itu, tidak sepatutnya perubahan ini dilakukan selain dengan metode yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah. Mulai dari bagaimana Rasulullah membentuk karakter para Sahabat dan berdakwah di mekah hingga mendirikan Daulah (Negara) di Madinah. Yuk kita simak bersama di bawah ini:
Pertama, Rasulullah melakukan pembinaan terhadap masyarakat mekah, mengajarkan mereka tentang Islam dan membentuk kepribadian Islam dalam diri mereka. Hingga akhirnya lahirlah orang- orang hebat seperti sahabat Abu bakar, Umar, Usman, Ali, Mush’ab, dan lainnya. Hingga akhirnya Rasulullah dan para Sahabat yang beriman menjadi sebuah Kutlah (kelompok) yang khas di tengah-tengah masyarakat Mekah. Mereka khas secara perilaku dan tujuan, perasan, serta pemikiran.
Kedua, Rasulullah bersama dengan para sahabat terjun ke masyarakat melakukan interaksi dan menyerang berbagai pemikiran-pemikiran jahiliyah serta melakukan perjuangan politik di tengah-tengah umat. Rasulullah bersama dengan kutlahnya (kelompoknya) meluruskan pemahaman-pemahaman sesat dan menggantinya dengan pemahaman-pemahaman Islam. Rasulullah membongkar berbagai kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang kafir dan menjelaskan kebenaran Islam. Misal menjelaskan tentang haramnya riba. Kemudian haramnya minum khamr, pun membongkar makar kaum kafir dll.
Ketiga, Rasulullah dan para sahabat sama sekali tidak gentar menghadapi berbagai siksaan dan ancaman yang mendera mereka. Mereka sama sekali tidak tergoyahkan menghadapi berbagai ujian tersebut. dan hal yang terpenting adalah Rasulullah tidak pernah melakukan kompromi dalam perjuangannya, yakni mencampuradukkan antara kebatilan dan kebenaran. Rasulullah SAW menolak dengan tegas segala macam rayuan dan tipu daya melalui kekuasaan untuk mencapai tujuan
Keempat, saat kaum muslimin saat itu didera ujian yang begitu dahsyat, mereka sama sekali tidak pernah mundur, bahkan semakin berpegang erat pada tali agama Allah. Hingga akhirnya Rasulullah mennyuruh para sahabat untuk melakukan hijrah ke madinah. Sementara itu Rasulullah mendatangi berbagai kabilah untuk menyeru mereka pada Islam dan meminta pertolongan mereka hingga mereka mendukung penyebaran risalah Islam.
Kelima, tahapan thalabun Nushroh yaitu mencari pertolongan pada ahlul quwwah, saat itu kepada raja Najasyi. Raja Najasyi adalah seorang Nasrani, dan setelah didakwahkan Islam kepadanya melalui Mus'ab bin Umair, Raja Najasyi rela menyerahkan kekuasaan kepada Rasulullah, hingga akhirnya Rasulullah memimpin dan Daulah Islam pertama berdiri di Madinah.
Ingat itulah kerja jama'ah yang dilakukan Rasulullah, beliau tidak melakukan sendiri.
Bagaimana di masa kini?
Sebagai mahasiswa muslim, khususnya para ekonom muda muslim wajib melakukan pengkajian Islam termasuk pendalaman terhadap sistem ekonomi Islam. Bahwa sistem ekonomi Islam tidak akan terbentuk tanpa sistem politik Islam. Sehingga keberadaannya adalah suatu keniscayaan. Karena perjuangan Rasulullah adalah perjuangan politik. Suatu hal yang mustahil di dapat, ketika kita menginginkan sistem ekonomi Islam tapi kita tidak mau memperjuangkan sistem politik Islam. Makna Politik Islam adalah Riayah si unil ummah yaitu mengurusi urusan umat dengan berbagai aturan Islam. Bukan dengan Demokrasi- Kapitalisme seperti sekarang. Mustahil juga menerapkan Islam dalam sistem Demokrasi- kapitalisme. Karena Islam akan terterapkan secara parsial. Bukankah Allah memerintahkan untuk masuk Islam secara kaffah (menyeluruh)? Maka harus ada perubahan Revolusioner yaitu Ganti sistem, ganti rezim. Kemudian setelah kita telah memahaminya maka sampaikanlah kepada masyarakat sesuai kemampuan kita. "Sampaikanlah walau satu ayat". Ketika semua masyarakat telah paham betul apa itu sistem ekonomi Islam dan menegakkannya butuh sistem politik Islam (adanya daulah Islamiyyah). Maka dengan sendirinya mabda atau ideologi dalam dirinya akan menggerakknya untuk menuntut perubahan hakiki yaitu ganti sistem, ganti rezim. Sebagaimana penjelasan diatas bahwa untuk mempercepat terjadinya perubahan, Rasulullah mencari Thalabun Nushroh atau pertolongan kepada ahlul Quwwah maka tetaplah bersama jama'ah dakwah dalam melakukannya. Insya Allah perjuangan akan terasa lebih ringan.
“Setiap perjuangan untuk meraih kebangkitan hakiki adalah suatu keharusan. Dalam perjalanannya, pertentangan dan benturan adalah sebuah keniscayaan dan pasti akan mendera para pejuang kebangkitan hakiki. Karena itulah yang dirasakan oleh Rasulullah. Air mata, darah, penderitaan, dan kesakitan adalah tumbal bagi perjuangan ini. Tapi, sesungguhnya Allah telah mempersiapkan balasan yang setimpal bagi para pengemban dakwah yang senantiasa lurus dan tidak pernah membelot dari apa yang diajarkan oleh Rasulullah.”
Pun harus diingat bahwa PERUBAHAN itu pasti, karena janji Allah itu pasti akan tegaknya Peradaban Islam kembali di dunia yaitu Daulah Islamiyah. Tinggal bagaimana kita menjemput janji itu yaitu Mau turut menorehkan perjuangan dalam sejarah hidup atau memilih berdiam diri, yang tentunya kedua hal itu akan mendapat balasan sendiri- sendiri oleh Allah di akhirat kelak. Jika mau surgaNya, segerahlah untuk bergerak melakukan perubahan Revolusioner bersama Jama'ah dakwah Revolusioner.
SALAM PENERAPAN SISTEM EKONOMI ISLAM
Posting Komentar